, ,

TMMD Usai, Zero Waste Uraian Sampah Depok

oleh -11 Dilihat
oleh

Uraian Sampah Depok, Aroma tak sedap sudah terhirup dari kejauhan,  tumpuk di gunungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung menjadi masalah yang belum dapat diselesaikan hingga saat ini. Apalagi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kebersihan (KLHK) telah melarang sistem open dumping atau pembuangan terbuka, di mana sampah dibuang begitu saja.

Tentunya, kondisi  Depok  TPA Cipayung yang telah overload atau melebihi kapasitas ini, turut menimbulkan masalah . Contohnya, masyarakat setempat mengalami sakit, hingga Di tengah masalah sampah yang belum terurai ini, secercah harapan dihadirkan Kodim 0508/Depok melalui TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 124.

Lewat program ini, mereka mencoba membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk menyelesaikan masalah sampai menggunakan mesin incinerator dengan metode zero waste atau tanpa limbah. Rangkaian mesin pengurai sampah ini ditempatkan Kodim 0508/Depok di Kawasan Tanah Merah, Kelurahan Cipayung Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok yang merupakan lahan sitaan dalam kasus korupsi BLBI.Bukan sekedar program biasa, inovasi pengelolaan sampah Uraian Sampah Depok yang dilabeli Pojok Tangguh Alam Lestari (PTAL) Kodim 0508/Depok itu mampu mengurai sampah hingga 50 ton per hari, sedangkan produksi sampah di Kota Depok mencapai 1.200 ton per hari.

Baca Juga : Massa Kembali Gelar Aksi Bela Rohingya di Kedubes Myanmar

Uraian Sampah Depok
Uraian Sampah Depok

Artinya, jika mesin incinerator itu diperbanyak dan disebar di wilayah Kota Depok, tentunya dapat membantu Pemkot Depok dalam menyelesaikan masalah sampah yang sampai saat ini belum ada titik terangnya.

Koordinator PTAL Kodim 0508/Depok, Martinus Wahyu Suwarjono alias Kelik mengungkapkan, mesin incinerator dapat mengolah sampah hingga 50 ton per hari dengan kapasitas pengolahan 1 sampai 1,5 ton per jam. Sebelum proses pengelolaan sampah dilakukan, akan lebih dulu melalui proses penimbangan.“Jadi, sampah yang masuk itu ditimbang dulu supaya data jumlah sampah yang dikelola nanti diketahui, karena data ini penting untuk serapan sampah yang akan kami kelola nantinya,” beber Kelik kepada Radar Depok, Senin (9/6)

1. “Kodim Depok Hadirkan Solusi Atasi Masalah Sampah dengan Incinerator Zero Waste”

Ringkasan: Artikel ini membahas inovasi mesin incinerator yang mampu mengolah 50 ton sampah per hari dengan metode zero waste, mengubah sampah organik menjadi biogas dan non-organik menjadi bahan bakar minyak.

etelah ditimbang, sambung Kelik, sampah tersebut dipilah secara manual untuk memisahkan sampah non organik seperti plastik, kertas, kardus, logam dan lainnya, yang sekiranya masih ada nilai ekonomis.

“Proses selanjutnya ada pemilihan mekanis atau menggunakan mesin. Nah, mesin ini mampu memisahkan antara sampah organik dan non organik. Jika mesin ini memilah sampah organik, maka yang keluar dari mesin itu sudah menjadi bubur organik. Setelah keluar jadi bubur organik, proses selanjutnya yakni mengubahnya menjadi biodigester atau biogas,” beber Kelik.Biodegester tersebut, lanjut Kelik, berfungsi untuk mengubah sampah organik menjadi gas metan yang setara dengan Elpiji. Gas metan itu lah yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengoperasian mesin incinerator.Selain sampah organik, Kelik membeberkan, sampah non organik juga dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar, melalui proses Uraian Sampah Depok  pembakaran residu.“Sampah non organik ini kami manfaatkan juga. Jadi, sebenarnya yang non organik ini kami jadikan sebagai material lanjutan, dengan proses pembakaran residu melalui alat kami yang namanya pirolisis untuk mengubahnya menjadi bahan bakar minyak (BBM) berupa solar,” jelas Kelik.Bahan bakar minyak yang dihasilkan tersebut, sambung Kelik, kemudian digunakan untuk mesin-mesin yang berada di lokasi pengelolaan sampah di sana. Jadi, BBM yang digunakan itu pada dasarnya berasal dari sampah non organik.

“Nah, dari sisa pembakaran ini kan menjadi abu. Dan abunya ini masih sangat bermanfaat untuk pembenah tanah. Contohnya menstabilkan pH tanah,” ungkap Kelik.

Hasil akhir dari proses pengelolaan sampah atau biodigester itu adalah salari atau sejenis bubuk cair, ungkap Kelik, dan hal ini juga dimanfaatkan untuk tanaman, layaknya pupuk. Jadi, konsep pengelolaan sampah ini memang zero waste atautanpa menghasilkan limbah.“Semua sampah kami manfaatkan. Sampah organiknya kami proses melalui biodigester atau biogas. Sementara untuk sampah non organiknya kami manfaatkan melalui pembakaran di incinerator. Panas dari proses pembakaran itu dimanfaatkan untuk proses pirolisis, yang mengubah sampah non organik itu menjadi solar,” jelas Kelik.Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 0508/Depok, Kolonel Inf Iman Widhiarto menegaskan, TNI harus menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya.

“Kesulitan rakyat ini sama halnya dengan permasalahan sampah yang ada di Kota Depok. Mendengar fenomena ini, akhirnya kami memutuskan untuk membantu masyarakat dan Pemkot Depok dalam mengatasi permasalahan sampah,” tutur Kolonel Inf Iman Widhiarto.Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Kolonel Inf Iman Widhiarto mengungkapkan, sampah-sampah yang dihasilkan mencapai 1.200 ton per hari.“Dapat dibayangkan, apabila pembuangan sampah di Depok ini terus dilakukan dengan sistem open dumping, butuh berapa banyak lahan yang digunakan hanya untuk menimbun sampah saja. Apalagi mengingat sistem open dumping ini sudah tidak diperkenankan KLHK,” kata Kolonel Inf Iman Widhiarto.Maka dari itu, Kolonel Inf Iman Widhiarto mengatakan, untuk membantu Pemkot Depok dalam mengatasi permasalahan sampah, Kodim 0508/Depok membangun wadah pengelolaan sampah yang bisa mengolah sampah apapun dengan metode zero waste. Sehingga sampah yang dikelola dapat dimanfaatkan semuanya, tanpa menghasilkan limbah.“Dengan adanya sistem pengelolaan sampah ini diharapkan dapat menjawab dan mengatasi permasalahan sampah di Kota Depok,” tutur Kolonel Inf Iman Widhiarto.

Di sisi lain, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, TMMD secara umum biasanya menangani berbagai permasalahan di wilayah. Dan di Kota Depok permasalahan utamanya adalah pengelolaan sampah.“Dengan hadirnya inovasi pengelolaan sampah zero waste, ini bisa menjadi terobosan baru yang dilakukan jajaran Kodim 0508/Depok. Dan kegiatan ini mesti dilakukan. Kalau bisa di tiap kelurahan hal seperti ini dibuat juga. Dalam setahun bisa dibuat tiga atau empat kelurahan,” ujar Dedi Mulyadi.Sehingga, sambung Dedi Mulyadi, dalam waktu tiga tahun urusan permasalahan sampah di Kota Depok bisa selesai. Karena menurutnya, program ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah sampah di Kota Depok.

“Ini adalah solusi, yang diharapkan dapat menginspirasi daerah-daerah lain untuk menyelesaikan berbagai masalah sampah dengan baik,” tutur Dedi Mulyadi.

Terpisah, Walikota Depok, Supian Suri mengucapkan terimakasih kepada Kodim 0508/Depok, atas inovasi pengelolaan sampah dengan metode zero waste dalam program TMMD yang tengah dilaksanakan.“Ini sangat bermanfaat buat warga Depok. Dan kami juga memang membuka kesempatan kepada siapapun, yang ingin berkontribusi untuk mengurangi sampah di Kota Depok. Salah satunya program TMMD yang dijalankan,” tutur Supian Suri.

Mudah-mudahan, sambung Supian Suri, program TMMD yang diinisiasi untuk mengolah sampah ini dapat mengurangi atau menyelesaikan masalah sampah di beberapa kecamatan. Tekadnya adalah, semua sampah di Kota Depok dapat tertangani.“Jika program ini berhasil, tidak menutup kemungkinan hal ini akan direalisasikan di berbagai wilayah di Kota Depok,” tutup Supian Suri.

 

2. “TPA Cipayung Overload, Warga Terdampak Bau dan Penyakit”

Ringkasan: Laporan tentang kondisi TPA Cipayung yang melebihi kapasitas, menyebabkan polusi udara dan gangguan kesehatan warga sekitar.

Link: Baca di sini

3. “TMMD ke-124: TNI Bantu Depok Kelola Sampah Tanpa Limbah”

Ringkasan: Fokus pada peran TMMD ke-124 dalam membantu Pemkot Depok melalui teknologi biodigester dan pirolisis untuk konversi sampah menjadi energi.

 

4. “Inovasi Zero Waste Kodim Depok Jadi Pilot Project Nasional”

Ringkasan: Menyoroti potensi program PTAL (Pojok Tangguh Alam Lestari) sebagai model pengelolaan sampah berkelanjutan yang bisa direplikasi di daerah lain.

 

5. “Dedi Mulyadi Dukung Replikasi Solusi Sampah Zero Waste di Jabar”

Ringkasan: Gubernur Jawa Barat mendorong penerapan teknologi serupa di kelurahan lain untuk menyelesaikan masalah sampah dalam 3 tahun.

Shoppe Mall

No More Posts Available.

No more pages to load.